guru inpassing menjadi asn 2021
Bashori salah satu guru inpassing di MTs NU 1 Bondowoso, kepada Memo Indonesia mengatakan, selama ini guru inpassing di bawah Kemenag kadang tidak terjangkau untuk diangkat menjadi ASN. Alasannya, karena guru yang di bawah Kemenag banyak yang mengajar di sekolah swasta. Padahal, semua guru sama-sama mengajar dan mencerdaskan anak bangsa.
suratketerangan dari kepala sekolah yang menerangkan bahwa guru yang mengajukan inpassing mempunyai kinerja baik dan ditandatangani secara resmi oleh kepala sekolah untuk guru yang menjabat di sekolah maka harus melampirkan sk pengangkatan sebagai seorang kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala perpustakaan, kepala laboratorium dan kepala
ANGGOTAKomisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Lisda Hendrajoni meminta pemerintah dapat menetapkan guru inpassing yang telah mengabdi bertahun-tahun menjadi aparatur sipil negara (ASN). "Kami sangat berharap pemerintah segera menaikan status mereka menjadi ASN.
GuruInpassing Menyikapi dinamika yang berkembang saat ini, kembali saya mencermati dengan pertanyaan "Bisa kah jalur inpassing menjadi ASN ?". berbekal dari pertanyaan itulah, maka saya mendapatkan jawaban berdasarkan sistem Adminitrasi Kepegawaian di Negara kita dengan regulasi yang telah ada.
Kami sangat berharap pemerintah segera menaikan status mereka menjadi ASN. Khususnya yang telah mengabdi bertahun-tahun," kata anggota DPR RI Komisi VIII Lisda Hendrajoni kepada wartawan, Minggu (31/1). Ia berujar, perjuangan para guru inpassing itu sudah berlangsung sejak lama namun hingga kini tak kunjung sejahtera.
nhà tang lễ quận cầu giấy ở đâu.
Jakarta Anggota Komisi VIII DPR Lisda Hendrajoni meminta pemerintah khususnya Kementerian Agama Kemenag untuk dapat menjadikan guru inpassing yang telah mengabdi bertahun-tahun menjadi aparatur sipil negara ASN. Guru kelompok ini dinilai pantas untuk segera dinaikkan statusnya menjadi ASN. "Kami sangat berharap pemerintah segera menaikan status mereka menjadi ASN. Khususnya yang telah mengabdi bertahun-tahun," kata Lisda Hendrajoni, Senin, 1 Februari 2021. Lisda mengatakan bahwa perjuangan para guru inpassing itu sudah berlangsung lama. Namun hingga kini belum membuahkan hasil. Politikus Nasdem itu berharap Menteri Agama yang baru, Yaqut Cholil Qoumas, dapat mengabulkan permintaan mereka. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? "Kami selaku anggota sangat berharap Pak Menteri Agama mau menerima aspirasi mereka. Akan menjadi sejarah bagi bagi beliau," lanjut Lisda. Kapoksi Nasdem itu melanjutkan bahwa pengangkatan guru inpassing menjadi ASN sangat tepat bila dilakukan pada saat ini. "Memang kondisi ekonomi sedang tidak bagus. Tapi hal itu juga malah akan membantu pendapatan, mengangkat perekonomian dan juga menaikan daya beli masyarakat," ucap Lisda. Baca Komisi X Bentuk Panja Pengangkatan Guru Menjadi ASN Lisda menambahkan, ke depan pemerintah perlu membuat regulasi yang jelas soal aturan pengangkatan dari honorer, tenaga harian hingga guru inpassing menjadi ASN. "Sekarang kan tidak jelas. Ada yang sudah honorer puluhan tahun tapi belum diangkat. Sedangkan ada pegawai yang baru langsung diangkat," terang ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia Sumatra Barat itu. Lisda berharap perjuangan tenaga honorer dan guru inpassing ini dapat dikabulkan oleh Menag. Kalau pun tidak seluruhnya lantaran beban anggaran, Lisa berharap pengangkatan bisa dilakukan bertahap. "Setidaknya pemerintah mau memulai kebijakan itu secara bertahap. Dengan memprioritaskan guru inpassing yang telah mengabdi lama," harap srikandi Nasdem itu.
01 Feb Lisda Minta Guru Inpassing Diangkat Jadi ASN JAKARTA 1 Februari Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraks Partai NasDem, Lisda Hendrajoni meminta pemerintah dapat menetapkan guru inpassing yang telah mengabdi bertahun-tahun menjadi aparatur sipil negara ASN. "Kami sangat berharap pemerintah segera menaikan status mereka menjadi ASN. Khususnya yang telah mengabdi bertahun-tahun," kata Lisda Hendrajoni dalam keterangan tertulisnya, Minggu 31/1. Legislator NasDem itu mengatakan bahwa perjuangan para guru inpassing sudah berlangsung. Namun hingga kini belum membuahkan hasil. Wakil rakyat dari dapil Sumatera Barat II itu berharap Menteri Agama yang baru itu mengabulkan permintaan mereka. "Kami selaku anggota Dewan sangat berharap pak Menteri Agama mau menerima aspirasi mereka. Akan menjadi sejarah bagi beliau," lanjut Lisda. Kapoksi NasDem Komisi VIII DPR itu menambahkan pengangkatan guru inpassing menjadi ASN sangat tepat bila dilakukan pada saat ini. "Memang kondisi ekonomi sedang tidak bagus. Tapi hal itu juga malah akan membantu pendapatan, mengangkat perekonomian dan juga menaikan daya beli masyarakat," kata Lisda. Srikandi NasDem itu menambahkan, ke depan pemerintah membuat regulasi yang jelas soal aturan pengangkatan dari honorer, tenaga harian hingga guru inpassing menjadi ASN. "Sekarang kan tidak jelas. Ada yang sudah honorer puluhan tahun tapi belum diangkat. Sedangkan ada pegawai yang baru langsung diangkat," kata Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia Sumatera Barat itu. Lisda berharap perjuangan tenaga honorer dan guru inpassing dapat dikabulkan Menteri Agama. "Andaikan pun tidak bisa keseluruhan, karena beban anggaran, setidaknya pemerintah mau memulai kebijakan itu secara bertahap. Dengan memprioritaskan guru inpassing yang telah mengabdi lama," harap Lisda. RO/* Share
BONDOWOSO – Ratusan guru inpassing di Bondowoso akan membentuk organisasi Persatuan Guru Inpassing Kemenag Nasional. Pembentukan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperjuangkan hak-hak sekitar 400-an guru inpassing sekolah swasta di bawah kemenag yang dinilai sulit diangkat jadi ASN. Selain itu, persatuan ini juga bentuk untuk menyamakan hak antara guru di bawah Kemenag yang swasta dan yang negeri. Bashori, salah satu guru inpassing di MTs NU 1 Bondowoso, kepada Memo Indonesia mengatakan, selama ini guru inpassing di bawah Kemenag kadang tidak terjangkau untuk diangkat menjadi ASN. Alasannya, karena guru yang di bawah Kemenag banyak yang mengajar di sekolah swasta. Padahal, semua guru sama-sama mengajar dan mencerdaskan anak bangsa. “Di Kemenag itu banyak sekolah-sekolah swasta, itu kurang begitu diakui. Tapi tunjangannya juga sama menerima, cuma ketika untuk ke ASN atau ke PNS pas kurang diakui, yang diakui cuma yang sekolah negeri,” ujarnya. Lebih jauh Bashori yang juga Ketua Panitia Pembentukan Guru Inpasing Nasional, menjelaskan bahwa selama ini guru-guru yang berada di bawah kemenag kurang diperhitungkan. Artinya, bukan masalah honoriumnya, melainkan jenjang karir yang kurang mendapat perhatian. “Bahkan kasus K2, ada istilah K2 guru-guru yang di bawah Diknas, guru-guru yang di bawah pendidikan negeri kayak MTs Negeri atau MA Negeri. Itu diakui, kinerja mereka diakui, SK mereka diakui, sehingga penjenjangan karir ke CPNS itu mudah, sedangkan kita tidak bisa,” jelasnya. Baca Juga Warga Sambut Positif Pengaspalan Jalan Situbondo – Kawah Ijen Ia pun mengaku Kemenag sebelum itu juga telah mengumpulkan data bukti-bukti pengabdian para guru inpassing yang mengajar di swasta untuk dikirim ke Jakarta. Namun, memang masih belum membuahkan hasil. “Kemenag itu berkal-kali mengupayakan itu. Tapi selama ini masih belum berhasil, memperjuangkan temen-temen guru swasta. Karena diakui atau tidak di Kemenag itu kan lembaga swasta yang lebih banyak kan yang di bawah Kemenag,” jelasnya. Guru Inpassing sendiri adalah guru yang mendapatkan tunjangan dari pemerinah setara dengan PNS, tapi bukan PNS atau pun ASN. Dalam guru inpassing ini juga memiliki golongan selayaknya jenjang karir di ASN, hanya saja bedanya tidak ada tunjangan. “Sebenarnya sama dengan guru sertifikasi. Cuma kalau sudah dapat SK inpassing ini, tunjangan honoriumnya sama dengan PNS,” pungkasnya. och
ANGGOTA Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Lisda Hendrajoni meminta pemerintah dapat menetapkan guru inpassing yang telah mengabdi bertahun-tahun menjadi aparatur sipil negara ASN. "Kami sangat berharap pemerintah segera menaikan status mereka menjadi ASN. Khususnya yang telah mengabdi bertahun-tahun," kata Lisda Hendrajoni dalam keterangan tertulisnya, Minggu 31/1. Legislator NasDem itu mengatakan bahwa perjuangan para guru inpassing sudah berlangsung. Namun hingga kini belum membuahkan hasil. Wakil rakyat dari dapil Sumatera Barat II itu berharap Menteri Agama yang baru itu mengabulkan permintaan mereka. "Kami selaku anggota Dewan sangat berharap pak Menteri Agama mau menerima aspirasi mereka. Akan menjadi sejarah bagi beliau," lanjut Lisda. Kapoksi NasDem Komisi VIII DPR itu menambahkan pengangkatan guru inpassing menjadi ASN sangat tepat bila dilakukan pada saat ini. "Memang kondisi ekonomi sedang tidak bagus. Tapi hal itu juga malah akan membantu pendapatan, mengangkat perekonomian dan juga menaikan daya beli masyarakat," kata Lisda. baca juga Kesejahteraan Rendah, Kemenag Tinjau Ulang Gaji Guru Honorer Srikandi NasDem itu menambahkan ke depan pemerintah membuat regulasi yang jelas soal aturan pengangkatan dari honorer, tenaga harian hingga guru inpassing menjadi ASN. "Sekarang kan tidak jelas. Ada yang sudah honorer puluhan tahun tapi belum diangkat. Sedangkan ada pegawai yang baru langsung diangkat," kata Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia Sumatera Barat itu. Lisda berharap perjuangan tenaga honorer dan guru inpassing dapat dikabulkan Menteri Agama. "Andaikan pun tidak bisa keseluruhan, karena beban anggaran, setidaknya pemerintah mau memulai kebijakan itu secara bertahap. Dengan memprioritaskan guru inpassing yang telah mengabdi lama," harap Lisda. OL-3
guru inpassing menjadi asn 2021